BENGKALIS | Metrotempo.co – Sanggar Kecubong Puteh yang diketuai oleh Ria Noviana yang akrab disapa dengan Umi Qairen tampil dengan group musik sanggar Kecubong Puteh di Resto D’ulek pada hari Sabtu malam Minggu (17/12/2022), group ini menggunakan alat musik tradisional yang berciri khas Melayu seperti gendang, marwas, Gambus, Rebano dan alat musik tradisional lainnya.
Disaat semakin menjamur nya musik live, sanggar Kecubong Puteh menampilkan diri dengan mengangkat dan menampilkan musik seni budaya Melayu dan bercita cita agar dapat melestarikan budaya Melayu agar tidak terkikis oleh kemajuan teknologi.
Sanggar seni tradisional kecubong puteh ini yang beralamat di jl. Assalam desa Kelapati Darat berdiri, karena kepedulian dan rasa kebersamaan dalam satu tekad untuk melestarikan budaya Melayu pulau Bengkalis khususnya dan kabupaten Bengkalis umumnya.
Ketua Ria Dan kawan kawan dalam melestarikan kesenian musik tradisional khususnya di kab.bengkalis, Group seni kecubong puteh ini terdiri dari anak anak muda/ mudi berbakat, yang terbilang usia sangat muda, diantara 15 tahun sampai 20 tahun ketika ditemui sama awak media.
“Mereka memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat dalam bermain musik, khususnya musik tradisional, inilah yang membuat Ria ketua group sanggar seni tradisional kecubong puteh ini menjadi sangat terharu, karena mereka yg masih terbilang muda, tapi mau melestarikan budaya Daerah ini,” Ujar Ria.
“Saya akan terus mensuport anak-anak muda berbakat ini semampu dan sebisa saya,supaya tradisi yang sudah mulai di lupakan orang ini akan tetap terjaga dan exis di kalangan masyarakat,” tambahnya.
Lanjut Umi Qairen, Bukan hanya sekedar memainkan alat musik tradisional saja, digroup ini juga mendidik dan melatih silat, tari tradisional zapin, tari persembahan dan kelak akan di kasi seperti pelatihan untuk produksi kuliner khas Melayu Riau,dan ria juga berharap dari dinas terkait memberikan support nya kepada group sanggar seni tradisional ini.karena sayang jika bakat mereka ini tidak kita suport.
“Kami juga mengungkapkan rasa terima kasih kepadapihak Resto D’ulek yg Sudi dan memfasilitasi group sanggar seni tradisional kecubong puteh ini untuk tampil menghibur tamu yang hadir di resto D’ulek,” ucapnya.
“Semoga saja group sanggar seni tradisional Kecubong puteh ini bisa mengembangkan potensi putra, putri daerah dalam melestarikan dan mencintai budaya kesenian tradisional Melayu warisan dari pada para leluhur di Kabupaten Bengkalis. Tak kan Hilang Melayu di Bumi,” tutup Ria/Umi Qairen. (RN)