BENGKALIS | Metrotempo.co – Desa Ketam Putih menjadi tuan rumah bagi Delegasi dari 7 Negara ASEAN yang tak lain adalah Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Filipina, Kamis (10/8/2023).
Kunjungan ini dipimpin oleh Direktur Yayasan Gambut, Bapak Mulyadi, serta didampingi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau di bawah pengawasan Bapak Danang Kabul, PLH Kepala Seksi Perencanaan dan Tata Hutan. Kepala Desa Ketam Putih, Suhaimi, turut membimbing mereka dalam kunjungan ini.
Rombongan Delegasi 7 Negara ASEAN melaksanakan kunjungan studi untuk melihat secara langsung proses pengolahan sagu di pabrik sagu Desa Ketam Putih. Mulai dari tahap awal hingga akhir, mereka memahami proses transformasi sagu menjadi bahan makanan serbaguna seperti mie sagu, cendol sagu, lempeng sagu, kerupuk sagu, dan berbagai produk lainnya.
Setelah mengamati dengan seksama proses produksi sagu, rombongan tersebut diajak Kepala Desa Ketam Putih untuk merasakan langsung makanan yang dihasilkan dari sagu di Kantor Desa. Acara ini diwarnai dengan ramah tamah dan diawali oleh pembukaan dari MC, Bapak Nazam.
Dalam kesempatan itu, pada sambutannya Kepala Desa Ketam Putih, Suhaimi, yang mewakili seluruh warga Desa Ketam Putih mengatakan sangat terharu atas kunjungan delegasi 7 Negara ASEAN ke Desanya.
“Atas nama Pemerintah Desa Ketam Putih bersama seluruh masyarakat Desa Ketam Putih, sangat bahagia dan terharu atas kunjungan Delegasi 7 Negara ASEAN ke Desa kami”, ujar Suhaimi.
Ia juga menjelaskan bahwa makanan yang disajikan merupakan hasil olahan dari bahan sagu oleh tim PKK desa, sambil dengan bangga menyebutkan bahwa pihak Desa telah menyiapkan 25 paket oleh-oleh untuk delegasi.
Kepala Desa Suhaimi juga membagikan informasi menarik bahwa Desa Ketam Putih, yang telah berusia 490 tahun, adalah desa tertua di Kecamatan Bengkalis. Mayoritas penduduknya adalah petani dan nelayan.
Direktur Yayasan Gambut, Bapak Mulyadi, memberikan sambutan mengungkapkan bahwa yayasan telah melakukan penelitian mendalam terhadap lahan gambut di beberapa desa, termasuk Desa Ketam Putih. Penelitian tersebut memunculkan temuan bahwa tanaman sagu sangat cocok untuk ditanam di lahan gambut.
Ketika ditanya oleh awak media, Direktur Yayasan Gambut Bapak Mulyadi menjelaskan tujuan delegasi 7 Negara ASEAN dalam kunjungan studi ini untuk melihat secara langsung pemanfaatan lahan gambut.
“Mereka ingin memahami bagaimana Desa Ketam Putih menjaga dan memanfaatkan lahan gambut sebagai sumber ekonomi, khususnya dalam pengolahan sagu yang memiliki banyak fungsi,” kata Mulyadi.
Acara diakhiri dengan penyerahan oleh-oleh dari Kepala Desa Ketam Putih kepada Delegasi 7 Negara ASEAN. Foto bersama di depan Kantor Desa menjadi momen puncak sebelum acara berakhir. ZN.RN”.