Gubsu Targetkan Sport Center Sumut Tuntas 2023

oleh -776.090 views
oleh

METROTEMPO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi memimpin groundbreaking pembangunan sport center di Sumut. Pembangunan pusat olahraga ini ditargetkan tuntas pada 2023.

“Ini nanti ke depan banyak sekali yang harus kita rancang. Kenapa saya kejar harus sekarang, sekarang sedang COVID. Kalau kita nggak mulai sekarang, buat lapak stadion ini 3 tahun. Ini 2020 sudah bulan Agustus, 2021, 2022, 2023 stadion ini baru jadi,” kata Edy di lokasi pembangunan sport center, Jumat (14/8/2020).

IKLAN

Edy menjelaskan pembangunan dimulai saat ini agar tidak memberatkan Gubernur Sumut ke depan. Dia mengaitkan pembangunan sport center ini dengan masa jabatannya, yang menurutnya berakhir pada September 2023.

“Sedangkan saya menjadi gubernur itu batasnya 5 September 2023. Kalau nggak diantar sekarang, beratnya nanti gubernur berikutnya untuk mengejar ini,” ucapnya.

Sport center dibangun di atas tanah seluas 300 hektare. Lokasi pembangunannya di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang.

Sport center ini disiapkan untuk dipakai saat Sumut menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON). Selain stadion untuk olahraga, di lokasi sport center ini juga akan tersedia rumah sakit, mal, hingga lapangan bermain untuk masyarakat.

Kembali ke Edy, dia mengatakan pembangunan sport center ini akan menghabiskan dana Rp 8,6 triliun. Dana ini didapat dengan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

“Ada Rp 8,6 triliun dia seluruhnya, minimal itu. Khusus stadion saja Rp 1,8. Rumah sakit Rp 1,8. Anggaran dari KPBU, ada investor yang investasi di sini, ada APBN, ada APBD,” ujarnya.

Edy berharap sport center ini menjadi ikon baru Sumut. Dia juga berharap sport center ini membuat atlet Sumut lebih berprestasi.

“Kalau sudah punya tempat begini, kita teriaki atlet tidak berprestasi, sudah terlalu,” paparnya.

Edy juga melontarkan candaan saat menyampaikan sambutannya. Dia mengatakan Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin tak berani macam-macam dengan dirinya karena Martuani merupakan juniornya.

“Saya ditanya oleh bapak Kapolda. ‘Bang’. Kenapa beliau manggil abang? Karena beliau leting ’87, saya leting ’85. Jadi saya senior beliau itu. Makanya tak berani macam-macam dia. Tapi yang lalu macam-macam juga, karena kadang-kadang harus punya adat dia. Beliau nanya, nanti ini ditinggal orang setelah event-event pertandingan. Betul, ada di Palembang, ada di daerah Riau, selesai main ditinggalkan orang. Inilah yang terpadu nanti, ada infrastruktur, ada MRT, ada jalan tol, ada kereta api yang menuju ke tempat ini,” ujar Edy.

Dia juga berharap suporter tim olahraga yang bertanding di sport center menjaga fasilitas yang ada. Dia berharap sport center menjadi kebanggaan bersama warga Sumut.

“Inilah kita nanti, kebanggaan kita bersama, kita berusaha untuk yang terbaik untuk Sumatera Utara. Ini rumah sakit, green hospital, ada 5.000 kamar. Dia terbuka, begitu gorden dibuka, keliatan kaca tembus, matahari masuk. Jadi kalau nanti ada COVID, nggak sempat lah COVID masuk sini. Tinggal dibuka matahari masuk. Jadi kayak ketua KONI yang baru selesai COVID ini, kita jemur di situ ketua KONI. Ketua KONI bisa kena COVID, ampun saya,” ucap Edy.

Selain itu, Edy memohon maaf ke warga yang sudah sempat bercocok tanam di area sport center. Dia berharap semua pihak mendukung pembangunan sport center tersebut.

“Amankan ini, sama-sama kita bangun. Saya sudah bilang sama Kadispora ada diganti, tapi janganlah ini mau dibangun ditanam cepat-cepat. Ini bukan untuk Edy tapi untuk anak cucu kita ke depan,” tuturnya.(dct/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.