METROTEMPO– Hujan lebat disertai petir dan angin kencang bakal melanda sejumlah wilayah di Aceh. BMKG menyatakan cuaca ekstrem itu terjadi akibat hadirnya sirkulasi siklonik di perairan Samudera Hindia.
“Sirkulasi siklonik terpantau di wilayah perairan Samudera Hindia bagian barat Aceh. Kondisi ini dapat mengakibatkan fenomena cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang,” ungkap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Rabu (26/8/2020).
Dia menerangkan, di wilayah perairan tersebut juga terdapat daerah shearline atau belokan angin yang terlihat di radar cuaca setempat berada di wilayah perairan barat Aceh hingga selatan Aceh.
Atas kondisi itu, mengakibatkan terjadinya intensitas pembentukan awan-awan konvektif yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan-awan hujan di sekitar wilayah tersebut.
“Wilayah yang berpotensi hujan lebat dapat disertai petir dan angin kencang untuk hari ini diperkirakan terjadi di Pidie Jaya, Pidie, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Aceh Timur,” papar dia.
Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan para ahli di Riau, Rabu (18/8/2019). Menggunakan pesawat Hercules C-130 penyemaian dilakukan dengan menabur garam NaCl 3,4 ton di daerah Dumai, Rohil dan Padang Sidempuan, Sumatera Utara.
Lalu pada Kamis (27/8/2020), cuaca ekstrem diperkirakan melanda 13 kabupaten/kota di Aceh yang meliputi Pidie Jaya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Barat, Gayo Lues, Subulussalam, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, dan Aceh Singkil.
“Sedangkan Jumat (28/8), kita perkirakan terjadi di empat daerah di Aceh, yakni Pidie Jaya, Pidie, Aceh Tengah, dan Aceh Besar,” katanya.
Dia juga menyebutkan dampak dari sirkulasi siklonik di wilayah perairan Samudera Hindia bagian barat Aceh bisa meningkatkan gelombang laut setinggi 4 meter lebih di wilayah perairan tersebut.
“Waspada potensi gelombang laut di perairan Samudera Hindia barat Aceh, dan sekitarnya yang dapat mencapai 4 meter,” tutur Zakaria.
“Sedangkan gelombang laut di wilayah perairan lain di Aceh cenderung aman, kecuali utara Sabang dan barat-selatan Aceh masing-masing setinggi 2,5 meter,” ucapnya.(ines/red)