BENGKALIS | METROTEMPO – Kami Pemerintah Kabupaten Bengkalis sangat mengapresiasi buat semua kalangan yang terlibat dalam inisiasi serta realisasi objek ekowisata mangrove Desa Pangkalan Jambi ini, khususnya kepada para pemuda-pemudi, masyarakat nelayan, pemerintah Desa Pangkalan Jambi serta PT. Pertamina RU II Sei Pakning. Ini sebuah terobosan yang sangat luar biasa, dan suatu kreatifitas yang patut kita dukung bersama.
“Kedepannya kami berharap, keberadaan hutan mangrove Desa Pangkalan Jambi ini selain sebagai ekowisata baru bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau, juga dapat dimanfaatkan sebagai pusat konservasi, peningkatan kesadaran lingkungan serta pendukung penelitian dan peningkatan ekonomi masyarakat serta pendapatan desa”.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj. Bupati Bengkalis H. Syahrial Abdi saat menghadiri acara Peresmian Ekowisata Mangrove Desa Pangkalan Jambi Kecamatan Bukit Batu Tahun 2020, bertempat di Ekowisata Mangrove Desa Pangkalan Jambi, Minggu (27/9/2020).
Ini merupakan tugas perdana beliau sejak dilantik sebagai Pj. Bupati Bengkalis oleh Gubernur Riau (26/09/2020).
Hadir dalam peresmian tersebut Gubernur Riau H. Syamsuar bersama beberapa Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Provinsi Riau.
Terakhir Syahrial apresiasi kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkalis yang telah membangun kerjasama dengan PT. Pertamina RU II Sungai Pakning dan pengelola ekowisata mangrove Desa Pangkalan Jambi, dalam upaya mempromosikan wisata mangrove desa Pangkalan Jambi Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis sekaligus upaya menarik minat dan membudayakan kegemaran membaca generasi muda, melalui programnya “Bengkalis Membaca” dengan motto “Generasi Membaca Generasi Keren”. Lewat kegiatan lomba foto baca buku.
Sementara itu, Gubernur Riau H. Syamsuar dalam arahannya juga mengapresiasi atas upaya dan dukungan semua pihak dalam melakukan pemanfaatan mangrove sebagai ekowisata baru di Kabupaten Bengkalis.
“Kami sangat mendukung sekali atas program ini, dan kedepan terus ditingkatkan. Karena melalui Ekowisata Mangrove ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta peningkatan PAD Desa. Apatah lagi dalam Ekowisata mangrove ini juga dilakukan pembudidayaan ikan nila serta ketam,” Ujar Syamsuar.
Satu lagi kelebihan yang ada pada Ekowisata ini sambung Gubernur Riau adanya upaya pembuatan pemecah gelombang dalam upaya mengurangi dampak abrasi pantai melalui pemancangan tiang nibung. Ini merupakan pekerjaan yang memang bisa kita tiru jika memang bahan baku nibungnya masih banyak karena dapat mengefesiensi anggaran.
Dalam kesempatan yang sama juga diresmikan saung UMKM Ekowisata Mangtove Desa Pangkalan Jambi yang diolah dari bahan mangrove seperti Dodol Kedabu, Minuman Kedabu, amplang lomek dan lainnya.
Tampak hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan H. Suwarto, Kepala Dinas DLH Arman AA, Kepala Bappeda Hadi Prasetiyo, Kadis Pariwisata Anharizal, Kabag Prokopim Muhammad Fadhli, Camat Bukit Batu Taufik Hidayat, GM Pertamina RU II Sei Pakning Didik Bahagia, Camat Siak Kecil M. Fadlul Wajdi, Camat Bandar Laksaman Acil Esyno, Para Kades dan Undangan lainnya. (Prokopim/zulfan)