ACEH TAMIANG| METROTEMPO-
Akibat Belakangan ini terjadi kelangkaan BBM, menanggapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang melakukan peninjauan lapangan di sejumlah SPBU dalam Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
Peninjauan tersebut langsung di pimpin oleh Ketua Komisi III DPRK Aceh Tamiang Irwan Efendi didampingi anggota Komisi III serta Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrain Aceh Tamiang, Rafei untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait kurangnya Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU.
Saat dilapangan, Kamis, (21/10/2021) disalah satu SPBU, tepatnya di SPBU Alur Bemban Kecamatan Karang Baru, Irwan Efendi mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab kurangnya pasokan BBM sekaligus untuk mengetahui tentang tera atau timbangan BBM di SPBU,” kata Irwan Efendi akrab disapa Wan Ali Ketua Komisi III DPRK Aceh Tamiang.
Dijelaskannya, beberapa bulan terakhir ini terkait keluhan masyarakat yang diterimanya yakni tentang kelangkaan BBM, baik jenis solar, pertalit bahkan pertamax yang sering mengalami kekosngan di SPBU.
Oleh karena itu, pihaknya berusaha untuk mencari tahu akan penyebab terjadinya kelangkaan BBM yang sempat membuat masyarakat terutama pengguna kenderaan menjadi resah,” sebut Wan Ali.
Namun, kata Wan Ali, setelah pihaknya mendapatkan penjelasan melalui perbincangan bersama pihak Administrasi SPBU Alur Bemban, bahwa saat ini SPBU yang berada di Aceh Tamiang mengalami kendala terkait pasokan atau pengiriman BBM dari Pertamina, sebutnya.
“ Pasokan BBM untuk SPBU tidak sesuai dengan kuota permintaan dari SPBU,” akibat pasokan BBM yang minim berdampak pula pada penjualan di SPBU”. Ujar Wan Ali.
Sementara itu, Bagian Administrasi SPBU Alur Bemban, Kecamatan Karang Baru, Ridayuliana dikonfirmasi harianfikiransumut.com di ruang kerjanya membenarkan, bahwa persoalan pasokan BBM dari Pertamina mengalami kendala, “ tapi kami tidak tahu pasti apa kendalanya,” ucap Rida.
Saat ini SPBU Alur Bemban memang kekurangan pasokan BBM dan tidak sesuai dengan permintaan dari kebutuhan, karena kendalanya di pihak Depot Penjualan Pertamina juga kurangnya armada, sehingga terjadi lambannya pengiriman BBM ke SPBU,”.
Diterangkannya, dalam sehari SPBU Alur Bemban memesan BBM sebanyak 40 ton, untuk jenis Pertamax 8 ton, Pertalite 16 ton dan Solar sebanayk 16 ton, namun dalam pengirimannya tidak sesuai dengan permintaan.
Untuk mengatasi kelangkaan BBM itu, saat ini pihaknya telah membatasi pengisian jerigen untuk jenis Pertalit dan Pertamax. “ Kalau pengisian jerigen jenis BBM solar, itu khusus bagi nelayan yang mendapat rekomendasi dari Dinas Pangan dan Kelautan Kabupaten Aceh Tamiang,” sebutnya.
Meskipun demikian, pihaknya mengalami dilema, jika pengisian jerigen untuk jenis BBM Pertalit dan Pertamax tidak diperbolehkan , pastinya para konsumen bisa protes karena BMM yang mereka beli itu non subsidi,” ungkap Ridayuliana mengakhiri”(Hrp/spm)