SIAK | Metrotempo.co – Semarakkan peringatan HUT RI ke 77 di Kecamatan Pusako, tepatnya di Lapangan Kantor Camat Pusako (17/08/2022) kemarin, Di tengah kesibukan para peserta upacara yang telah selesai mengikuti upacara, tiba-tiba sirine panjang disertai suara dentuman meriam yang menggelegar berbunyi dari sound system membuat hadirin kebingungan. Asap buatan mengepul dari tengah lapangan upacara menambah efek dramatis.
Dengan seketika, ada enam orang Siswa masuk ke tengah lapangan upacara membawa bendera merah putih yang berkibar gagah, mereka berlari dengan sangat patriotik membentuk formasi lingkaran. Tidak lama kemudian muncul seperti suara Bung Karno, dengan teriakan merdeka atau mati, merah darah kita putih tulang kita, lebih baik mati merdeka dari pada hidup terjajah, silih berganti memenuhi ruang langit lapangan kantor Camat Pusako . Tidak lama kemudian, muncullah menyerupai sosok Bung Karno, Bung Hatta dan pemuda lainnya memasuki lapangan, maka adegan penyusunan teks naskah proklmasi pun di mulai. Tepuk tangan riuh penonton silih berganti.
Sehingga drama kolosal yang ditampilkan para Siswa SMAN 1 Pusako ini, membuat hadirin terkesima, karena sudah beberapa tahun terakhir perayaan HUT RI tidak dilaksanakan semeriah ini.
Tampak dari podium kehormatan Camat Pusako Nurfa Octalita, S.E, juga dihadiri Anggota DPRD Siak Rusmin, Sekcam Pusako Nartam, M,Pd, Kanitreskrim Polek Bungaraya Iptu Musa Sibarani, Kapuskesmas Pusako Hendrik, S.Km, Korwildik Pusako Saroni, S.Pd, KUA Pusako Husni Tamrin, S.Hi, Penghulu dan Kepala Sekolah se-Kecamatan Pusako dan lain lain, antusias menyimak jalannya drama kolosal yang diperankan oleh siswa-siswi SMAN 1 Pusako.
Selama tiga puluh menit hadirin disuguhi adegan-adegan penting yang menggambarkan jalannya perjuangan Bangsa merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Dari adegan penyusunan teks proklamsi, adegan Fatmawati menjahit bendera merah-putih, adegan pembacaan teks proklamsi, pertempuran Surabaya Sepuluh November, perang gerilya Jenderal Sudirman, hingga adegan romantis Selendang Sutera, yang diselingi paduan suara. Drama kolosal ditutup dengan lagu Hari Merdeka yang dibawakan para Siswa dan Siswi, Majelis Guru serta Kepala Sekolah SMAN 1 Pusako di tengah lapangan upacara.
Dalam kesempatan itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Pusako, Zamzami, S.Pd mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan ekspresi rasa Nasionalisme dan cinta Tanah Air dari keluarga besar Sekolah atas HUT RI yang ke 77.
“Dengan rasa bangga dan haru serta penghormatan yang setinggi-tingginya terhadap anak-anak OSIS dan majelis guru yang terlibat dan bekerja keras mempersiapkan penampilan ini. Kita berharap kegiatan ini mampu membakar dan meningkatkan rasa nasionalisme kepada hadirin yang hadir,” kata Zamzami.
Sementara itu, Pembina OSIS, Bambang Bonari Irwan Sektiawan, S.Pd yang juga selaku Sutradara, penulis Naskah, pengisi suara dan Editor mengatakan bahwa, penampilan ini merupakan penampilan perdana sanggar Drama dan paduan suara OSIS di publik, yang mana selama ini hanya tampil di internal sekolah.
“Kegiatan ini selain untuk menumbuhkan karakter cinta Tanah Air dan Nasionalisme kapada kader OSIS, juga sebagai sarana mempromosikan sekolah melalui kegiatan-kegiatan yang liner dengan agenda peringatan hari besar nasional di tingkat kecamatan,” jelasnya.
Masih kata Bambang Bonari “Terimakasih kami ucapkan kepada Pemerintah Kecamatan Pusako yang telah memberikan ruang dan waktu bagi kami untuk mengekspresikan kekayaan karya dan kreatifitas dari sekolah kami. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan tetap di tingkatkan”, imbuhnya.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan bahwa, seluruh pemeran Drama OSIS merupakan hasil seleksi Pembina OSIS dan Pembina Paduan Suara; Sukma Aini, S.Pd, yang mana setiap pemeran mewakili nama kampungnya masing-masing di lingkungan Kecamatan Pusako.
“Kita contohkan seperti anggota Paskibraka Nasional, yang anggotanya diambil dari utusan masing-masing Provinsi. Sehingga kegiatan ini untuk memunculkan motivasi dan kompetisi sesama Siswa dan Siswi, supaya bisa tampil maksimal sekaligus sebagai sarana membangun hubungan dan kerjasama antara orang tua, Sekolah dan Pemerintah Kampung”, pungkasnya. (Sg/AW/RMT)