BENGKALIS | Metrotempo.co – Masyarakat Desa Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis keluhkan terkait jalan lintas di desanya yang selalu kebanjiran ketika musim penghujan. Bukan saja kendaraan mobil yang tak bisa melintasi jalan tersebut, namun, motorpun kalau pas banjir tidak dapat melintasi jalan itu dan terpaksa mencari alternatif jalan lain untuk keluar dari kampungnya.
“Kami sebagai masyarakat Desa Muara Dua merasa sedih dan sengsara ketika jalan lintas kami kebanjiran seperti ini pak, bukan saja menghalangi kami untuk beraktifitas, namun juga menghalangi kami dalam mencari nafkah atau rezeki untuk mencukupi kehidupan keluarga kami,” ungkap Anto kepada Awak Media, Kamis (13/10/2022).
“Sebagai masyarakat, kami meminta perhatian dari pemerintah untuk dapat membantu atau memperbaiki jalan ini agar kami bisa beraktifitas kembali mencari rezeki,” imbuhnya.
Hal senada di sampaikan Kepala Desa Muara Dua Eko Riyono melalui Kepala Dusun Jadi Mulyo Ari Kurniawan, Ia mengaku resah dan menderita bila musim penghujan tiba, pasalnya ketika musim hujan tiba, jalan lintas Muara Dua kususnya di RT 07 dan RT 08 RW 04 Dusun Jadi Mulyo selalu kebanjiran hingga kedalamannya sampai setengah meter dan seperti anak sungai.
“Benar mas, jalan lintas di Dusun saya memang kebanjiran hingga kedalamannya setengah meter (1/2 Meter) dan panjangnya sekitar satu kilo meter (1 KM), dan kalau jalan itu kebanjiran, masyarakat disini terpaksa lewat jalan alternatif yaitu lewat jalan Gang yang tidak semua mobil bisa melintasinnya,” ungkapnya dengan nada sedih.
Lebih lanjut kata Pria yang murah senyum itu, jalan didaerahnya dari dulu tetap saja seperti itu, dan dirinya sampai binggung, karena jalan itu diusulkan ke Desa tidak bisa,dan diusulkan ke yang lainpun tak bisa, sehingga ia berharap kepada Pemda Bengkalis agar dapat memperbaiki jalan tersebut.
“Kami saja binggung mas, sudah kami masukan usulan ke Desa tak bisa, ke yang lain juga tak bisa, jadi untuk itu kami meminta dari Kecamatan ataupun Pemerintah Kabupaten Bengkalis agar dapat memprioritaskan jalan ini untuk di diperbaiki, karena jalan ini merupakan jalan lintas satu-satunya menuju dusun kami,” harapnya.
Ari juga mengaku, sampai saat ini belum ada pembangunan jalan ini, dan ia mengharapkan walaupun tindak diaspal jalan lintas itu, setidaknya jalan itu di tinggikan agar tidak kebanjiran lagi
“Sampai saat ini, jalan tersebut belum pernah di perbaiki ataupun di Base oleh orang atasan ( Pemda), jadi kami meminta tak usahlah di Aspal, di perbaiki dan ditinggikan saja badan jalannya jadilah, biar masyarakat kami tidak sengsara lagi,” harapnya.
Sementara itu, Camat Siak Kecil Syahnan Adi Kusuma ketika di konfirmasi melalui telpon selulernya mengatakan bahwa, Desa rawan banjir untuk di Kecamatan Siak Kecil sudah didata semua, dan pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Siak Kecil, mengingat saat ini musim penghujan agar melakukan gotong royong membersihkan irigasi di masing- masing Desanya untuk antisipasi kebanjiran.
“Kalau jalan lintas itu bukan kapasitas saya untuk menjawabnya, namun kita sudah berupaya untuk melakukan pendataan pemetaan Desa rawan banjir sesuai dengan laporan masing-masing Desa untuk kita laporkan ke kabupaten. Dan kemarin kita juga sudah melakukan gotong royong massal dalam mengantisipasi kebanjiran mengingat musim sekarang ini musim hujan,” jelasnya.
Syahnan juga menjelaskan, terkait jalan poros ataupun jalan lintas di Desa Muara Dua yang kebanjiran hingga setengah meter itu, sampai saat ini belum ada laporan resmi dari pihak desa atau kepala desa, untuk itu pihaknya akan mengkonfirmasi kembali.
“Sepanjang sepengetahuan saya, jalan poros itu sudah masuk dalam program pembangunan menuju Desa yang rawan banjir, dan sekarang juga sudah ada pengerjaan di daerah yang rawan banjir. Artinya kita tetap berupaya untuk menginformasikan hal ini ke Kabupaten, dan tentunya, pihak Pemerintahan Bengkalis juga sudah berupaya untuk pemetaan Desa rawan banjir dari Dinas PU, dan mudah-mudahan keinginan masyarakat terkait pembangunan jalan itu bisa segera terealisasi,” pungkasnya ( Sugianto)