BENGKALIS | Metrotempo.co – Setelah sebelumnya pada tahun 2021 Bupati Bengkalis ibu Kasmarni meresmikan pembangunan Pondok Pesantren berbasis Shalawat (Popshol) Al-Burdah Baa Khalish, pada hari Selasa 10 Agustus 2021 atau dua tahun yang lalu di Jalan Bantan Gang Melati Bengkalis.
Untuk tahun ajaran 2023-2024 ini pondok tersebut resmi akan menerima Santri dalam program Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) yang setara dengan SMP/MTs.
Hal ini dilakukan salah satunya adalah menjawab dari apa yang disampaikan Bupati Bengkalis Kasmarni pada saat peresmian Popshol Al Burdah Baa Khalish dua tahun lalu.
Diman yang mana kala itu Bupati menyampaikan semua pihak harus mampu memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan Pendidikan di daerah kita ini, mengingat kondisi kita saat ini mengalami krisis (degradasi) moral, pesantren harus membentuk dan mengembangkan nilai-nilai moral, menjadi pelopor sekaligus inspirator pembangkit moral bangsa.
Merujuk pada visi pemerintah daerah, Bupati Wanita tersebut juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis akan terus berupaya menyelaraskan program kerja dengan memperhatikan aspek pendidikan berbasis keagamaan, sebagaimana tertuang dalam salah satu misi Kabupaten Bengkalis.
“Serta sebagaimana tertuang dalam salah satu misi kami yakni menjalankan reformasi serta memperkuat nilai-nilai agama dan budaya melayu tata kelola pemerintahan yang baik dan masyarakat yang berkarakter, melalui program unggulan kami yakni beasiswa pendidikan khusus serta berprestasi dengan pemberian beasiswa khusus tahfidz alquran, termasuk juga bantuan honorarium bagi guru pendidikan agama di Kabupaten Bengkalis,” jelasnya.
Abah Guru Ahmad Fadhli Inayatullah selaku Pimpinan Pondok menyampaikan bahwasanya Pondok Pesantren Sholawat “Al Burdah Baa Khaalish” Bengkalis Indonesia adalah pondok pesantren yang tidak jauh berbeda dengan pondok-pondok pesantren lainnya. Baik pondok pesantren yang ada di Indonesia ataupun yang berada di luar Indonesia.
Namun pondok pesantren ini dirancang dan dirumuskan dengan kekuatan seta berbasis Qur’an, Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, TIK dan Kemelayuan.
“Nama pondok pesantren ini lebih dikenal dengan sebutan Popshol, atau Pondok Sholawat, atau Pesantren Sholawat, dan mengingat sudah hampir 2 tahun pasca dimulainya pembangunan Popshol yang saat ini kita sudah memiliki asrama beserta kamar mandi sebagai tempat pemondokan santri, ruang belajar, ruang mengaji, masjid, kantor, dapur, lapangan upacara serta olah raga, serta fasilitas lainnya yang terus diupayakan untuk di tingkatkan. Kemudian saya selaku pimpinan pondok juga sudah membentuk Tim Dewan Pondok yang bersikan orang-orang dengan latar belakang keilmuan berbeda-beda sebagai tim yang merancang dan merumuskan arah pembangunan dan mutu santri yang mana lulusanya mampu menjawab tantangan kedepannya dan memiliki kontribusi nyata untuk Indonesia secara umum dan Kabupaten Bengkalis secara khusus, tentunya dengan konsep berbasis kemelayuan dan kearifan lokal, untuk itu kami mohon do’a dan dukungannya demi anak dan generasi kita kedepan, tentunya ini ikhtiar bersama kita,” sebutnya.
Selanjutnya beliau menjelaskan adapun visi, misi, kurikulum, motto serta yang lainya sudah digodok dan dirumuskan oleh Pimpinan Pondok dan Dewan Pondok.
“Visi dari Pondok ini adalah ‘Turwujudnya Generasi yang unggul dibidang Qur’an dan Sholawat, berbasis teknologi dan kemelayuan,” ucapnya.
Sementara misi, pertama, mewujudkan generasi yang mampu, mahir serta hafal Qur’an dan Sholawat. kedua, menanamkan nilai-nilai Qur’an dan Sholawat melalui pemahaman, pembiasaan, pengamalan dan keteladanan di lingkungan pondok.
Ketiga, mewujudkan generasi yang mampu dan memahami kitab-kitab melayu. Keempat,ewujudkan generasi yang mampu mengoprasikan teknologi informasi dan komunikasi. Kelima, menanamkan nilai-nilai kearifan lokal melayu. Dan, keenam menanamkan nilai-nilai moderasi dan merawat kearifan lokal.
Untuk tujuan ada enam poin yang menjadi harapan :
1. Menjadikan generasi mampu (membaca), mahir (membaca dan memahami) serta hafal qur’an dan sholawat sesuai dengan kaidah keilmuan;
2. Menciptakan generasi Qur’any dan Pecinta Sholawat serta mampu memahami dan meyakini serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari;
3. Terciptanya generasi yang mampu menguasai kitab-kitab melayu;
4. Terciptanya generasi yang mampu mengoprasikan teknologi informasi dan komunikasi;
5. Menciptakan generasi yang berkarakter dan menjunjung tinggi serta menjaga kearifan lokal melayu;
6. Menciptakan generasi yang moderat dan mampu merawat kearifan lokal.
Sedangkan moto :
GeHeGeSho
“ Generasi Hebat Generasi Sholawat”
Diantara muatan kurikulumnya Sholawat, Ilmu Tauhid (Imam Asy’ary dan Imam Maturidy), Ilmu Fiqih (Imam Syafi’i), Ilmu Tasauf (Imam Junaid dan Imam Ghozali), Ilmu Alat, Ilmu lengkap, kurikulum wajib kementerian agama dan kegiatan ekstrakulikuler pendukung, untuk pendaftaran santri baru hari ini sudah mulai dibuka sampai pertengan juni 2023 ini, tentunya dengan kuota yang masih terbatas lebih kurang 35 santri baru yang bisa kita terima untuk anggatan pertama ini bagi anak-anak kita yang sudah menyelesaikan pendidikan dasarnya. (Prokopim/RN.ZM)