BENGKALIS | Metrotempo.co – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas 3 Kg yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menjadi isu terhangat masyarakat Pulau Bengkalis.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Daerah Kabupaten Bengkalis Kasmarni melalui Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bengkalis Zulpan menghimbau agar masyarakat Bengkalis tidak panik dan jangan mudah termakan isu terkait kuota BBM dan LPG untuk Pulau Bengkalis, khususnya diwilayah Kecamatan Bengkalis dan Bantan.
Zulpan menerangkan, penyebab BBM dan Gas di Pulau Bengkalis sedikit susah didapatkan bukan karena berkurangnya kuota BBM dan Gas LPG, akan tetapi disebabkan adanya peningkatan signifikan antrian penyeberangan RoRo dalam beberapa hari ini di Pelabuhan Sungai Selari dan pelabuhan Air Putih.
“Hal ini mengakibatkan mobil BBM dan Gas baik dari Bengkalis maupun keluar dari Pulau Bengkalis, mengalami keterlambatan, karena seperti yang kita ketahui, akses dari pulau sumatera menuju Pulau Bengkalis hanya dapat dilewati melalui akses pelayanan kapal Ro-Ro,” jelas Zulpan.
Terkait dengan stok BBM dan Gas perhari sambung Zulpan masih tetap seperti biasanya, untuk SPBU di Air Putih tersedia 5000 liter, dan sore masuk lagi 10.000 liter.
Kemudian SPBU di Jalan Bantan tersedia 7000 liter dan sore masuk lagi 10.000 liter. SPBU Nurwati tersedia 10.000 liter dan sore masuk solar untuk para nelayan dan masyarakat pengguna solar, sebanyak 5000 liter.
SPBU di Teluk Latak tersedia 12.000 liter. SPBU di Selat Baru, tersedia 12.000 liter.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, issue kelangkaan minyak dan Gas 3 Kg tidak seperti yang diberitakan oleh masyarakat di sosial media.
“Permasalahan ini, bukan masalah tahunan, karena hingga saat ini, jumlah pengiriman kuota BBM dan Gas LPG 3 Kg masih seperti biasa tidak ada mengalami perubahan sedikit pun,” jelas Zulpan. (Prokopim/ZN.RN)