SIAK | Metrotempo.co – Puncak acara kegiatan olahraga Hari Haheheon Ama (Hari Kebangkitan Semangat Kaum Bapak), yang di gelar lebih kurang satu bulan, resmi ditutup oleh Pendeta Resort Jimmy Hendri S. Th, bertempat di Gereja HKBP Langkai, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, Minggu (11/8/2024).
Pada acara penutupan pertandingan dari berbagai cabang olahraga tersebut, panitia sekaligus menyerahkan hadiah berupa uang sagu hati bagi peserta tim pemenang. Acara di ikuti perwakilan jemaat seluruh Gereja pagaran dan Gereja HKBP Resort Siak.
Sebelum penyerahan hadiah Pendeta Resort Siak Hendri S. Th, terlebih dahulu memberikan siraman rohani dalam Gereja yang diangkat dari Alkitab Efesus 4:25-32. Dalam kotbah Pandeta Jimmy Hendri S. Th, mengajak jemaat larut yang mengundang galak tawa saat menjabarkan inti siraman rohani dengan ilustrasi dan cerita yang menarik yang sesuai dengan situasi dan ini dapat mengocok perut jemaat yang hadir, sesuai tema kotbah.
“kita mengharapkan pesta puncak Hari Haheheon Ama ini kiranya dapat memperat tali silaturahmi sesama jemaat Se-Resort Siak ini, ” Imbuh Pendeta Resort di ujung kotbahnya.
Pergelaran kegiatan ini di mulai hari Sabtu (06/07/2024), sampai hari Sabtu (10/08/2024). Dari seluruh kegiatan olahraga, yang perlu pembenahan oleh panitia tentang tim juri lomba vocal. Kendati keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, cuma perlu bahan evaluasi untuk panitia tentang juri lomba vocal.
“Kita perlu memberikan kritik dan saran ke pihak panitia pelaksana kegiatan, kiranya kedepan jika pergelaran kegiatan olahraga Hari Haheheon Ama ini dilaksanakan kembali, perlu evaluasi hal tim juri lomba vocal group, ” Ucap A. Panjaitan salah satu peserta lomba vocal group dari Gereja HKBP Bandar Pedada.
Menurut pandangan saya sambungnya, jika tim juri tidak memahami dengan baik hal lomba vocal, tentu tim penilai ini akan menilai dengan seleranya sendiri, tidak dari sisi kwalitas dan kwantitas, jelas hasilnya menuai pro dan kontra. Kita mau ini jadi bahan evaluasi bagi panitia pelaksana. Intinya juri itu memahami artikulasi vocal dengan baik, atau tim penilai itu dari Gereja tetangga, tentu hal ini akan meminimalisir unsur kepentingan tim juri dengan peserta.
“Mudah-mudahan nantinya hasil perlombaan jika tim juri yang akuntabel akan dapat diterima seluruh peserta, setidaknya mengurangi pro dan kontra”, kata panjaitan.
Salah satu peserta dari tim HKBP langkai Manik, memberikan apresiasi karena kegiatan berjalan dengan baik, untuk masukan kedepannya jika acara ini terlaksana kembali, di berikan hadiah bagi seporter terbaik.
/tonagian