SIAK | Metrotempo.co – Mengingat dibutuhkannya jembatan penghubung antar dua Dusun, masyarakat Dusun Sidomulyo, Kampung Bungaraya, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau terus melakukan gotong-royong galang dana dan pengerjaan jembatan dengan cara swadaya.
Karena anggaran pembangunan jembatan itu tidak sedikit dan memakan anggaran ratusan juta, maka pembangunan jembatan tersebut dibangun secara bertahap.
“Kemarin kita bersama masyarakat Gotong Royong (Goro) mengecor Balok Jembatan Penghubung di Dusun Sidomulyo menuju Dusun Endang Darma. Terimakasih kami ucapkan kepada Donatur dan bapak-bapak yang sudah meluangkan waktu untuk bersama-sama membangun jembatan tersebut,” ungkap Kepala Dusun Sidomulyo, Didik Asmadi kepada awak Media, Senin (26/12/2022).
Lanjut Didik Asmadi, yang juga sebagai Anggota Banser itu mengharapkan, dirinya bersama masyarakat di Dusun menginginkan jembatan penghubung tersebut segera terealisasi, sehingga masyarakatnya tidak bersusah payah untuk menyembarangi anak sungai yang selama ini menghalangi antar kedua dusun itu.
“InsyaAllah, malam ini kita akan rapatkan kembali bersama masyarakat untuk kelanjutan pembangunan jembatan ini. Kami masih butuh dana untuk pengadaan Besi untuk cor lantai, Semoga saja ada Hamba Alloh yang mau memberikan sedikir rezekinya membantu menjadikan jembatan sampai selesai, amin,” harapnya.
Sementara itu, Penghulu Bungaraya Paiman memberikan apresiasi kepada masyarakat di dua Dusun itu, kususnya masyarakat Dusun Sidomulyo yang berperan aktif untuk terus melakukan pembangunan jembatan penghubung itu.
“Jembatan itu terletak antara Dusun Endang Darma dengan Dusun Sidomulyo, dan jembatan itu dibangun dengan dana dari swadaya masyarakat, dan tidak ada anggaran dari Pemerintah karena hampir dua tahun lebih Pemerintah Kampung tak bisa membangun karena Covid-19,” ungkapnya.
Paiman juga menceritakan, pembangunan jembatan penghubung itu sudah diusulkan kesana kemari, namun tidak bisa masuk untuk dianggarkan dengan dana Desa, sehingga masyarakat Sidomulyo punya inisiatif untuk membangun jembatan penghubung memakai kayu dengan anggaran 27 juta. Karena menurut penghulu, kalau pakai kayu itu tidak tahan lama, sehingga penghulu punya inisiatif untuk Sum-suman ( iuran) masyarakat sekampung untuk membangun secara permanen, cuman ada yang ngasih dan ada yang tidak, sehingga masyarakat Dusun Sidomulyolah yang memperkuat pembangunan itu sampai sekarang.
“Saat ini masih kurang 16 juta, dan itu tanggungan Kampung. Kalau dihitung semua, anggaran jembatan itu memakan biaya 300 juta lebih, dan tadi baru saja melakukan pengecoran balok, sekitar satu minggu lagi, tinggal pemasangan besi atas dan sudah saya bicarakan dengan pihak panitia untuk masalah pembelian besinya. Saya berharap, semoga pembangunan jembatan penghubung ini berjalan dengan lancar,” pungkasnya. (Sugianto)