BENGKALIS | Metrotempo.co – Kantor camat Bengkalis Tahapan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan di Kabupaten Bengkalis sudah dimulai. Sebagai Daerah pertama yang menggelar Musrenbang, peningkatan infrastruktur di Kecamatan Bengkalis masih menjadi skala prioritas.
Melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023, Kecamatan Bengkalis telah mendapatkan alokasi anggaran untuk berbagai kegiatan infrastruktur.
Seperti peningkatan jalan Bengkalis-Perapat Tunggal sebesar Rp.3 milyar, peningkatan jalan M. Toha Pangkalan Batang Rp.1,3 milyar dan peningkatan jalan Kelapa Sari sebesar Rp.1,5 milyar.
Kemudian, peningkatan jalan Penebal-Ulu Pulau Rp.3 milyar, peningkatan jalan Ketam Putih-Kelemantan Rp.10 milyar, peningkatan jalan Kelemantan-Sekodi Rp.10 milyar dan pembangunan turap jalan Masjid Simpang Baru Desa Teluk Latak sebesar Rp.1,5 milyar.
“Serta kegiatan lainnya, seperti sektor perumahan pemukiman, pendidikan, kesehatan, pertanian, perhubungan, sosial, kependudukan, perdagangan perindustrian, ketenagakerjaan dan lain sebagainya,” papar Bupati Bengkalis.
Uraian rinci tersebut disampaikan Bupati Kasmarni diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) H Bustami HY saat membuka Musrenbang Kecamatan Bengkalis 2023 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2024.
Acara yang juga dihadiri anggota DPRD Kabupaten Bengkalis H Arianto dan dr Morison Bationg Sihite itu dilaksanakan di Aula Kantor Camat Bengkalis, Rabu (1/2/2023).
Kemudian, Bustami mengingatkan, ada beberapa program prioritas Daerah yang terintegrasi dengan program Nasional yang perlu segera ditindak lanjuti.
Pertama, penanganan stunting. Berdasarkan data terbaru sejak 2021 hingga 2022, Bengkalis telah melakukan prevelansi stunting dari 21,9 persen menjadi 8,4 persen. Atau penurunan sebesar 13,5 persen.
“Sungguh prestasi yang luar biasa, dan telah menempatkan Bengkalis menjadi Kabupaten dengan angka prevelansi stunting paling rendah di Provinsi Riau,” bangga Bustami.
Untuk itu, Sekda minta upaya percepatan penurunan stunting, melalui sinkronisasi program serta bersinergi dengan pihak swasta secara terstruktur, terukur dan terarah, tetap dilaksanakan.
Kedua, pencegahan kemiskinan ekstrem. Berdasarkan data BPS 2021 tingkat kemiskinan Kabupaten Bengkalis masih berkisar pada 3,19 persen. Atau 19.922 jiwa dari 624.321 jiwa penduduk Kabupaten Bengkalis.
“Artinya target pengurangan kemiskinan nol persen di 2024 harus terus kita lakukan secara komprehensif,” tegasnya.
Ketiga, dampak inflasi. Menurut Bustami, agar beban masyarakat yang terdampak dapat dikurangi melalui bantuan-bantuan stimulan yang merupakan salah satu bentuk dari program unggulan Daerah.
Terakhir, Sekda juga mengingatkan para Kepala Desa dan Lurah agar senantiasa bersinergi menjaga soliditas dan kondusifitas di daerahnya masing-masing.
Mengingat 2024 adalah tahun Politik, akan dilaksanakan pesta Demokrasi terbesar sepanjang sejarah di Republik ini.
“Tetap waspada agar potensi konflik tidak terjadi,” pungkasnya.
Sementara itu dalam sambutannya Camat Bengkalis Ade Suwirman berharap usulan peningkatan jalan poros Ketam Putih-Sekodi terus dilanjutkan dan berharap penangangan abrasi mendapat perhatian serius semua pihak. Salah satunya abrasi yang menggerus Desa Simpang Ayam.
“Kemudian mengingat pada 31 Agustus 2023 mendatang ada 20 Desa yang akan berakhir masa jabatan Kepala Desanya. Jadi kami mohon kepastian kapan akan digelar Pilkades,” ucapnya mengkahiri.
Selain sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pemkab Bengkalis, kegiatan ini dihadiri Danramil 01/Bengkalis Kapten CPL Farimus Hendriko, Staf Khusus Bupati Mustafa Kamal, Suparjo dan Isa Selamat. (DISKOMINFOTIK/RN)