SIAK | METROTEMPO –Diduga kurangnya pengawasan dari Badan Operasi Bersama PT.Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu terhadap pipa minyak yang dimilikinya, sehingga mengalami kebocoran dan mencemari lingkungan masyarakat baik di parit yang menjuru ke sawah Kampung Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh maupun Sungai Siak di daerah Dusun Benio, Kampung Harapan, Kecamatan Sungai Apit kemarin. Selasa. (12/01/2020).
“Kami sebagai masyarakat tentunya resah dengan adanya kebocoran pipa minyak milik BOB PT.BSP – Pertamina Hulu yang terkesan lamban dalam penanganannya, pasalnya minyak yang bocor itu sudah mengalir di parit arah ke sawah, dan pembersihan pihak perusahaan kurang masimal, sehingga masih banyak yang tertinggal,”ujar Kangmus, warga Sungai Tengah kepada wartawan Rabu (13/01/2021).
Pria yang sering dipanggil Kangmus itu juga menuturkan bahwa, kebocoran pipa minyak milik BOB PT.BSP Pertamina Hulu itu bukan saja terjadi di Sungai Tengah, namun juga terjadi di Kampung Sabak Permai, hingga limbahnya kemana-mana.
“Kemarin informasi memang iya terjadi kebocoran di Kampung Sabak Permai hingga limbahnya kemana mana,”ungkapnya.
Penghulu Kampung Sungai Tengah, Supri ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa, ada pipa minyak milik BOB PT.BSP – Pertamina Hulu yang bocor di daerahnya,namun seperti apa kebocorannya, dirinya belum mengetahui sepenuhnya.
“Memang iya mas, kemarin dapat informasi katanya ada yang bocor pipa minyak milik BOB PT.BSP – Pertamina Hulu di parit Kampung Sungai Tengah menuju kesawah, namun itu sudah dibersihkan apa belum kami kurang tahu persis,”jelasnya.
Senada disampaikan Lukman, Penghulu Kampung Harapan, Kecamatan Sungai Apit, bahwa masyarakat khusus nya bagi nelayan Kampung Harapan mengeluhkan dengan adanya limbah minyak milik BOB PT.BSP – Pertamina Hulu yang mencemari Sungai Siak bahkan merusak belat ( jaring) nelayan yang ada di kampungnya.
“Tadi kami ketemu langsung sama pak Camat selaku pemerintah wilayah, dan kami meminta kerjasama dari beliau, dan beliau katanya akan menindaklanjuti ke pihak Humas BOB PT.BSP – Pertamina Hulu Memang dampaknya itu sangat terasa oleh nelayan kami pak, kerena alat tangkapnya berupa belat, yang sekarang lagi musim belat habis kotor terkena limbah-limbah yang lengket itu,” jelas Penghulu.
Lebih lanjut Penghulu Lukman mengaku, nelayanya bukan saja terdampak kurangnya pendapatan ikan di Sungai Siak, namun alat tangkap ikan milik mereka berupa belat juga rusak dibuat oleh limbah itu, dirinya mengharapkan ada solusi dari pemerintah maupun BOB PT.BSP – Pertamina Hulu untuk menangani masalah ini.
“Harapan kita ada titik terangnya, duduk bersama pihak perusahan untuk memberikan solusi yang terbaik kepada para nelayan yang dirugikan atau yang terdampak langsung oleh limbah ini.
Karena bukan saja kurangnya pendapatan para nelayan yang tinggal di pinggir Sungai, namun belat mereka juga rusak akibat limbah, kususnya warga kita yang berada di Dusun Benio yang rata-rata sebagai nelayan,” harapnya.
Sementara itu,Humas BOB PT.BSP – Pertamina Hulu Kamaruzaman ketika di hubungi haluanriau.co melalui telpon selulernya 0811707XXX tidak diangkat, ketika di-sms dijawabnya tidak tahu masalah itu.
“Maaf pak Sugianto, saya lagi off, saya tdk begitu tau kejadiannya seperti apa, bpk hubungi saja pak Dedi Hartono,”jawabnya melalui SMS.(Sugianto)